Kamis, 21 Oktober 2010

UNSUR

1. Notasi Unsur
Contoh : Perhatikan 23X11, tentukan nomor atom, jumlah proton, jumlah electron, nomor massa dan jumlah neutron.
Penyelesaian
Bila seperti ini jangan lupa posisi angka dan rumus-rumus sebagai berikut :
Angka di atas (paling besar) adalah nomor massa, sedang Angka di bawah (paling kecil) adalah nomor atom. Jadi nomor massa = 23 dan nomor atom = 11.
Rumus jumlah proton = nomor atom, jumlah electron = proton dikurangi muatan. Jadi jumlah proton = 11 dan jumlah electron = 11–0 = 11.
Rumus jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton. Jadi jumlah neutron = 23 – 11 =12.
Mudah-mudahan ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang berkenaan dengan notasi unsur.

2. Penentuan Posisi Unsur di dalam Tabel Periodik Unsur
Contoh : Perhatikan 23X11, tentukan letak golongan dan perioda unsur X di dalam tabel periodik unsur !
Penyelesaian
Untuk mengatasi sulitnya penulisan konfigurasi, ikutilah cara pengisian elektron pada setiap orbital (jenis-jenis orbita : orbital s, orbital p, orbital d, dan orbital f), dan harus diingat pada orbital s jumlah elektron maksimum 2 buah, pada orbital p jumlah elektron maksimum 6 buah, pada orbital d jumlah elektron maksimum 10 buah, pada orbital f jumlah elektron maksimum 14 buah.
Pengisian elektron menurut Aufbau sebagai berikut : dengan jumlah elektron yang maksimum
1s2,
2s2, 2p6,
3s2, 3p6,
4s2, 3d10, 4p6,
5s2, 4d10, 5p6,
6s2, 4f14, 5d10, 6p6,
7s2, 5f14, 6d10, 7p6
Jumlah elektronnya = proton – muatan = 11 – 0 = 11 buah,
dikonfigurasikan : 1s2, 2s2, 2p6, 3s1.
Kemudian menentukan letak golongan dengan memperhatikan orbital terakhir dan jumlah elektron valensinya.
Untuk menentukan jenis golongan (utama(A), atau transisi (B), dan transisi dalam (lantanida-aktinida), perlu diperhatikan hal-hal berikut.
Orbital terakhir s maka jenis golongan A (utama) jumlah elektron valensi = n dari sn
Orbital terakhir p maka jenis golongan tetap A (utama) jumlah elektron valensi = 2+n dari s2 pn.
Orbital terakhir d maka jenis golongan B (transisi) jumlah elektron valensi = 2+n dari s2 dn
Orbital terakhir f maka jenis golongan transisi dalam (lantanida dan aktinida) jumlah elektron valensi = 2+n atau (2+n)–10 dari s2 fn
Jadi untuk konfigurasi di atas : orbital terakhir adalah s1 maka jenis golongan A, dan golongan = elektron valensi = 1. Dapat disimpulkan letak golongannya adalah : Gol. IA.
Kemudian kita menentukan letak periodanya dengan memperhatikan banyaknya jumlah kulit elektronnya. Perhatikan kembali konfigurasinya : 1s2, 2s2, 2p6, 3s1
Terlihat jumlah kulit elektronnya ada 3 jadi unsur tersebut ada pada perioda 3.
Kesimpulan unsur X terletak pada golongan IA dan perioda 3

3. Membandingkan sifat-sifat unsur dalam tabel periodik unsur.
Contoh : Perhatikan antara atom Hidrogen (H) dan atom Okisgen (O) terjadi ikatan kovalen tunggal seperti pada air :
Tentukan unsur yang lebih kuat menarik elektron antara atom H dengan atom O bila diketahui nomor atom H=1 dan nomor atom O=8.
Penyelesaian
Kemampuan untuk menarik suatu elektron yang berikatan adalah sifat keelektronegatifan. Untuk mempermudah kita harus ingatkan sifat-sifat unsur yang terdapat dalam tabel periodik : 1. Dari kiri ke kanan dalam arah horizontal (perioda) sifat kelektronegatifan unsur, afinitas elektron, energy ionisasi semakin besar sedangkan jari-jari atom dan sifat logamnya semakin kecil. 2. Dari bawah ke atas dalam arah vertical (golongan) sifat keelektronegatifan unsur, afinitas elektron, energy ionisasi semakin besar sedangkan jari-jari atom dan sifat logamnya semakin kecil.
Jadi kita tentukan posisi atom H dan atom O dalam tabel periodik, pertama menentukan mana yang lebih kanan jika sama, kemudian kita tentukan mana yang lebih atas.
Atom dengan nomor atom 1 = konfigurasi 1s1 (Gol. IA perioda 1)
Atom dengan nomor atom 8 = konfigurasi 1s2, 2s2, 2p4 (Gol. IVA perioda 2)
Jadi unsur yang paling kanan adalah atom yang bernomor 8 (Gol. IVA) yaitu unsur O lebih kuat menarik elekron dari ikatan antara O dan H.

4. Menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif
4.1. Menentukan massa atom relatif
Contoh : Dengan adanya spektrostokopi massa diketahuilah atom-atom dari satu unsur (unsurnya sama) ternyata ada sedikit perbedaan yaitu ada yang berbeda massanya (berisotop). Seperti unsur khlorin diketahui memiliki 2 iostop, yaitu khlorin-35 dengan kelimpahan di alam sebanyak 75% dan khlorin-37 dengan kelimpahan di alam sebanyak 25%. Tentukan massa atom relatif unsur khlorin !
Penyelesaian
Untuk menghitung massa atom relatif khlorin, kita harus mengetahui terlebih dahulu massa rata-rata 1 atom khlorin. Dari soal tidak ada massa rata-rata 1 atom khlorin, hanya ada isotop-isotop khlorin. Oleh karena itu kita harus menghitung terlebih dahulu massa rata-rata 1 atom khlorin dari isotop-isotpnya.
Khlorin punya 2 isotop, yaitu :
1. Khlorin-35 sebanyak 75%
2. Khlorin-37 sebanyak 25%
Massa rata-rata unsur khlorin = [(massa isotop 1) x persennya]+[(massa isotop 2) x persennya]
= [35 gram x 75%] + [37 gram x 25%]
= [2625%] + [ 925%] = 35500% = 35,5 gram
Jadi massa rata-rata satu atom khlorin = 35,5 gram
Kemudian kita hitung massa atom relatif khlorin (dilambangkan Ar Cl)
Ar Khlorin = massa rata-rata 1 atom Khlorin / (massa 1 atom C-12 / 12)
= 35,5 gram / (12 gram /12)
= 35,5
(catatan : massa 1 atom C-12 = 12 gram)
Jadi massa atom relatif khlorin = 35,5

0 komentar:

Posting Komentar